Saat ini, rupiah ataupun sejenisnya hampir tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia, tidak mengenal dimanapun ia berada, pada level sosial mana ia berada.
begitupun dengan orang-orang yang memilih untuk mencari penghidupan dijalan, entah itu satu pilihan atau bukan yang pasti itulah aktivitas keseharian mereka.
Pengamen iya..., Pengamen adalah suatu bentuk pekerjaan yang biasanya dilakukan di jalan, diatas deru kendaraan yang memekkan telinga,di persimpangan lampu merah, di rumah-rumah makan dan berbagai tempat lainnya.
angkutan kota (mikrolet,bus,dll) adalah sasaran yang paling sering bagi para pengamen untuk mengumpulkan setiap rupiah dari orang-orang yang mau menyisihkan sebagian rejekinya untuk mereka-mereka ini.
umur saat ini tidak lagi menjadi syarat untuk menekuni pekerjaan ini, asalkan mau pasti sudah bisa, yang kalau menggunakan standart kompetensi bagi pekerjaan pengamen, maka akan muncul beberapa kriteria sehingga orang yang menekuninya dapat dikatakan pengamen yang profesional, namun hal ini tidak berlaku minimal di tempat-tempat yang pernah saya kunjungi, karena sekali lagi ini masalah Rupiah dan Rupiah...
suara merdu,penampilan menarik, pembawaan yang santun dll mungkin menjadi beberapa kriteria sehingga seorang pengamen dapat diterima dengan baik oleh khalayak ramai, namun pada kenyataanya tidak banyak berpengaruh.
sebut saja para pengamen-pengamen cilik yang kalau dihitung berdasarkan usia, mereka itu masih sangat muda bahkan sangat belum pantas untuk bekerja,tapi apa hendak di kata mereka ikut mengambil bagian dalam rangka mengumpulkan rupiah demi rupiah entah mereka itu terorganisir atau mandiri satu hal yang pasti mereka sekali lagi menjadi pengumpul rupiah di jalanan...
yaa..."pengumpul rupiah" meski jika menggunakan kaidah pantas atau tidak pantas maka mereka akan termasuk dalam kategori sangat tidak pantas untuk itu, bagaimana tidak menyanyikan sebuah lagu saja, seakan-akan kaki-kaki kecil mereka itu terhimpit batu yang besar sehingga mereka harus menjerit sejadi-jadinya ..."bayangkan saja...." belum lagi jenis lagu yang mereka bawakan, sangat jauh mendahului umur mereka, entah mereka mengerti atau tidak isi syair lagu yang mereka nyanyikan, tapi... sekali lagi semuanya itu tidaklah menjadi penting ketika mereka sedang melaksankan aktitasnya.
akhirnya ini semua menjadi Pekerjaan Rumah bagi kita semua yang masih mau melihat bangsa ini ada paling tidak hingga Seratus Tahun Lagi...
adik-adikku para pengamen saya bangga dengan kalian yang masih bisa terus tersenyum menghadapi semua ini, salut buat kalian...
No comments:
Post a Comment